Program Management Trainee, Bagaimana Perusahaan Memaksimalkannya?
Pengembangan potensi karyawan merupakan elemen esensial di perusahaan. Dengan manpower yang mumpuni, perusahaan bisa berekspektasi tentang produktivitas yang meningkat dan keuntungan perusahaan yang berlipat.
Salah satu program yang lazim dilakukan perusahaan untuk mengembangkan SDM unggul bagi masa depan perusahaan adalah program management trainee. Sayangnya, banyak sumber daya organisasi yang terbuang percuma karena tak mampu memaksimalkan program ini. Lantas bagaimana menjalankan program management trainee yang efektif dan efisien bagi perusahaan secara total?
Program MT membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk menciptakan SDM unggul di suatu perusahaan. Program tersebut perlu dirancang secara matang agar karyawan management trainee siap untuk menduduki posisi manajemen dan strategis.
Sepak Terjang Organisasi Agar MT Program Maksimal
Output ideal management trainee seharusnya adalah manajer yang kompeten. Tentu di tengah resiko sedikitnya pengalaman kerja ataupun organisasi calon kandidat, perusahaan mesti pintar - pintar memilah kandidat management trainee.
Berbagai cara dilakukan perusahaan demi mewujudkan tujuan tersebut. Menjadi sponsor beasiswa S2 dan mengadakan berbagai pelatihan maupun edukasi adalah beberapa contoh umum yang dilakukan perusahaan agar program management trainee berjalan maksimal.
Perusahaan yang hendak membangun program management trainee yang optimal setidaknya perlu memperhatikan bahwa para calon manajer ini harus dibekali dengan pandangan yang komprehensif tentang berbagai macam aspek organisasi, posisi, leadership dan hubungan dalam perusahaan.
Pertimbangan Matang Sebelum Mengeluarkan Sumber Daya
Biasanya perusahaan mendedikasikan manager dan karyawan senior untuk menjadi fasilitator dalam membimbing para peserta MT dari hulu hingga hilir. Tujuannya agar para peserta MT memahami bahwa tugas utama mereka adalah berupaya menjaga performa perusahaan tetap berjalan optimal.
Menimbang antara menggunakan sumber daya internal atau mendatangkan sumber daya dari luar adalah salah satu proses decision making paling matang yang perlu dilakukan. Memastikan bahwa manajer dan karyawan senior memiliki jiwa pendidik / pembimbing bukan hal utama saat rekrutmen mereka. Disinilah letak penting perusahaan meneliti kembali apakah program MT akan maksimal tanpa dukung eksternal.
Memaksimalkan Program dan Potensi Karyawan Sekaligus
Perusahaan lazim memaksimalkan potensi karyawan MT, seperti memperbantukan karyawan MT untuk pekerjaan harian manajer, berpartisipasi dalam merancang strategi perusahaan hingga melibatkan karyawan MT dalam menangani konflik dan resiko dengan efektif.
Tidak semudah yang dibayangkan mengoptimalkan potensi mereka. Sehingga setiap perusahaan sudah selayaknya menetapkan rangkaian tugas agar karyawan MT mampu bekerja sesuai standar perusahaan.
Rangkaian tugas ini kemudian diramu dalam bentuk program. Akan menjadi cukup kompleks jika tidak dibarengi dengan kurikulum yang terstruktur, mentor / pembimbing berpengalaman serta alat ukur yang jelas mengenai perkembangan SDM perusahaan.
Setidaknya ada 3 hal yang perlu dilakukan perusahaan untuk memaksimalkan program MT adalah sebagai berikut:
Mendalami performa karyawan MT dan melakukan evaluasi / pengukuran lebih akurat
Program MT seyogyanya memberikan perusahaan pandangan lebih jauh kedepan tentang potensi SDM. Jika evaluasi dan pengukuran program dilaksanakan dengan benar, prediksi untuk menentukan calon manajer akan lebih akurat. Imbasnya, sumber daya yang digunakan untuk pelatihan tidak terbuang percuma.
Penting juga bagi perusahaan untuk memilah mana karyawan MT yang paling cocok ditempatkan di departemen tertentu setelah melalui evaluasi. Kondisi ini sedikit mengecoh karena terkadang performa karyawan MT saat program tidak menjamin cocok di posisi tertentu setelah program MT berakhir. Diskusi dan konsultasi dengan profesional yang tepat akan mencegah hal tersebut terjadi.
Mengisi gap antara kebutuhan SDM perusahaan
Terkadang perusahaan kesulitan mengelola arus retensi karyawan (khususnya posisi manajer). Jika dilakukan dengan optimal, program MT dapat menjadi pengisi gap tersebut. Dengan dijalankan program ini, maka setidaknya resiko kehilangan beberapa posisi penting teratasi dengan karyawan MT yang terlatih.
Membangun kultur perusahaan
Membangun budaya dan karakter di perusahaan untuk karyawan baru bukan hal yang sebentar. Cara terbaik adalah dengan memaksimalkan program MT yang bekisar antara 12 - 36 bulan ini untuk membangun kultur yang telah terbentuk.
Budaya berpikir global, diversity, inklusivitas hingga leadership dapat ditanamkan lebih intens dalam program MT. Untuk dapat melakukannya, perusahaan perlu menjalankan mentoring yang terstruktur agar pendekatannya lebih personal.
Umumnya dibandingkan dengan merekrut manajer dari luar (meski sudah berpengalaman bertahun - tahun), karyawan MT akan lebih siap dengan kultur perusahaan dan mampu bekerja sesuai ritme standar perusahaan.
Memaksimalkan ketiga hal tersebut bisa dilakukan dengan cara menjalin kerjasama dengan vendor yang tepat seperti universitas yang kooperatif, organisasi training profesional hingga platform mentoring profesional agar lebih cost efficient bagi operasional perusahaan.